REFORMASI 1998
sebelum saya masuk dalam pembahasan Reformasi 1998, mari kita bahas apa itu Reformasi. Reformasi merupakan formulasi menuju Indonesia baru
dengan tatanan baru. Buah perjuangan reformasi itu tentu
tidak dapat dipetik dalam waktu yang singkat, namun
membutuhkan proses dan waktu. Bahkan dalam
perjalanan nya Reformasi juga menelan banyak korban. Korban tersebut tidak lain
dan bukan ialah warga negara indonesia yang mayoritas adalah para kalangan
mahasiswa itu sendiri. Terjadi kekacauan dimana mana yang diakibatkan oleh
rakyat indonesia yang tidak percaya lagi terhadap rezim yang berkuasa pada
waktu itu. Tentu perjuangan menegakan perubahan yang disebut reformasi ini
merupakan tonggak sejarah baru bagi bangsa indonesia itu sendiri. Kenapa
begitu? Dengan ditandai runtuhnya politik dinasti yang didiirikan oleh penguasa
pada waktu itu. Rezim yang berkuasa telah mengusai 3 pilar negara yaitu
Eksekutif (pemerintah), Legislatif (DPR,MPR),dan Yudikatif (MA), dan bahkan
juga menguasai ABRI (TNI,POLRI). Rakyat telah berhasil menggulirkan kembali
roda demokrasi yang terkekang pada zaman nya tersebut. Dan apa Penyebab terjadinya Reformasi 1998? penyebabnya tentu karena Krisis finansial Asia yang dimulai sejak tahun
1997 yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidak
puasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu
menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai
organisasi aksi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia. Harga bahan pangan dan
kebutuhan sehari-hari merangkak naik menyebabkan daya beli masyarakat kita
menurun. Terlebih dengan terpilihnya Presiden Suharto kembali pada Maret 1998
turut menyulut kemarahan rakyat. Melalui serangkaian kegiatan aksi demonstrasi,
para mahasiswa berusaha untuk melengserkan Presiden Suharto. Amin Rais membakar
semangat mahasiswa dengan mengatakan dengan “people power”, rakyat bisa
melengserkan Presiden Suharto yang di katakan “Biang KKN(korupsi, kolusi dan Nepotisme),
dalam setiap pidatonya Bapak Amin Rais selalu mengajak untuk memberantas KKN
sampai ke akar-akarnya. Indonesia adalah Negara Demokrasi, memang kekuatan ada di rakyatnya. Tanpa rakyat, suatu negara tidak akan ada apa-apanya. Mengapa? Karena siapa yang akan memilih mereka? siapa juga yang mereka layani?
Masyarakat hanya ingin hak yang sudah seharusnya di dapat, bukannya di rampas oleh pemerintahannya sendiri. jadi, Atas kesadaran rakyat yang dipelopori
mahasiswa, dan cendikiawan mengadakan suatu gerakan reformasi dengan tujuan
memperbaharui tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa, bemegara, agar sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Agenda reformasi yang disuarakan
mahasiswa diantaranya sebagai berikut:
(1) Adili Soeharto dan
kroni-kroninya
(2)
Amandemen Undang-Undang dasar 1945
(3)
Penghapusan dwifungsi ABRI
(4)
Otonomi daerah yang seluas-luasnya
(5)
Supermasi hukum
(6)
Pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kesimpulannya adalah Kesulitan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok merupakan factor atau penyebab utama lahirnya
gerakan reformasi. Namun, persoalan itu tidak muncul secara tiba-tiba. Banyak
faktor yang mempengaruhinya, terutama ketidakadilan dalam kehidupan politik,
ekonomi, dan hukum. Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Suharto
selama 32 tahun, ternyata tidak konsisten dan konsekuen dalam melaksanakan
cita-cita Orde Baru. Pada awal kelahirannya tahun 1966, Orde Baru bertekad
untuk menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan
Pancasila dan yang tercantum didalam UUD 1945. Masih ingatkah kamu akan pengertian
Orde Baru? Namun dalam pelaksanaannya, pemerintahan Orde Baru banyak melakukan
penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang
tertuang dalam UUD 1945 yang sangat merugikan rakyat kecil. Bahkan, Pancasila
dan UUD 1945 hanya dijadikan legitimasi untuk mempertahankan kekuasaan.
Penyimpangan- penyimpangan itu melahirkan krisis multidimensional yang menjadi
penyebab umum lahirnya gerakan reformasi yang dikehendaki rakyat indonesia dan
di pelopori oleh para mahasiswa indonesia.
No comments:
Post a Comment